Pengenalan dan klasifikasi baja karbon
Klasifikasi baja karbon
1. Menurut persentase massa karbon: baja karbon rendah (C:0.25%) baja karbon sedang (C:0.25%
Semakin tinggi kandungan karbon maka kekerasan dan kekuatannya semakin besar, namun plastisitasnya menurun.
2. Menurut kualitas baja (terutama kandungan pengotor sulfur dan fosfor): baja karbon biasa (S<0.055%, P<0.045%) baja karbon berkualitas tinggi (S<0.040%, P<0.040%) lanjutan Baja karbon berkualitas tinggi (S<0.030%, P<0.035%)
3. Dengan penggunaan: Baja struktural karbon: Terutama digunakan pada jembatan, kapal, komponen bangunan, baja perkakas karbon mekanis: Terutama digunakan pada pisau, cetakan, alat ukur, dll.
Nilai dan kegunaan baja karbon
Baja struktural karbon biasa: Q195, Q215, Q235, Q255, Q275, dll. Angka menunjukkan kekuatan luluh minimum. Q195, Q215, Q235 memiliki plastisitas yang baik dan dapat digulung menjadi pelat baja, batang baja, pipa baja, dll. 0255, Q275 dapat digulung menjadi baja berbentuk, pelat baja, dll.
Baja struktural karbon berkualitas tinggi: Nilai baja dinyatakan dalam seperseribu massa rata-rata karbon, seperti 20#, 45#, dll. 20# berarti mengandung C: 0.20% (20/10,000)
Terutama digunakan untuk pembuatan berbagai bagian mesin.
Baja perkakas karbon:Nilai baja dinyatakan dengan massa rata-rata karbon, dan didahului dengan T seperti T9, T12, dll. T9 berarti mengandung C: 0.9% (9 bagian per seribu)
Terutama digunakan untuk pembuatan berbagai alat pemotong, alat ukur, cetakan, dll.
Baja tuang: Nilai baja tuang diawali dengan ZG sebelum angkanya, dan angka tersebut mewakili fraksi massa rata-rata dalam baja (dinyatakan dalam puluhan ribu). Misalnya ZG25 berarti mengandung C: 0.25%.
Gunakan:Hal ini terutama digunakan untuk memproduksi suku cadang dengan bentuk kompleks yang memerlukan kekuatan, plastisitas dan ketangguhan tertentu, seperti roda gigi, kopling, dll.
Perlakuan panas konvensional pada baja karbon
annealing
Baja dipanaskan sampai suhu yang sesuai, dijaga hangat selama jangka waktu tertentu, dan kemudian didinginkan secara perlahan (pendinginan tungku) untuk mendapatkan proses perlakuan panas yang mendekati keadaan kesetimbangan struktur.
Anil lengkap, anil isotermal, anil spheroidisasi, anil difusi, anil pelepas stres
Normalisasi
Proses perlakuan panasnya adalah dengan memanaskan bagian baja hingga 30-50 derajat di atas AC3 dan Acm, disimpan dalam waktu yang sesuai, kemudian didinginkan di udara hingga diperoleh struktur seperti perlit.
Quenching
Suatu proses perlakuan panas di mana bagian baja dipanaskan hingga austenitisasi dan kemudian didinginkan dengan cepat untuk mengubah struktur menjadi martensit. Morfologi martensit yang dihasilkan erat kaitannya dengan komposisi baja, ukuran butir austenit asli, dan kondisi pembentukannya. Semakin kecil butiran austenitnya maka semakin halus pula martensitnya.
Tempering
Setelah pendinginan bagian baja, untuk menghilangkan tegangan internal dan mendapatkan sifat yang diperlukan, bagian tersebut dipanaskan hingga suhu tertentu di bawah AC1, disimpan selama jangka waktu tertentu, dan kemudian didinginkan hingga suhu kamar.
baja paduan
Satu atau lebih unsur paduan ditambahkan ke baja karbon untuk membentuk baja yang disebut baja paduan.
Klasifikasi baja paduan
Menurut jumlah unsur paduan yang terkandung: baja paduan rendah (fraksi massa total kurang dari 5%), baja paduan sedang (fraksi massa total 5%-10%), baja paduan tinggi (fraksi massa total lebih besar dari 10%)
Menurut jenis elemen paduan utama: baja kromium, baja kromium-nikel, baja, baja silikon-mangan, dll.
Dengan penggunaan: baja struktural, baja perkakas, baja kinerja khusus.
Stainless steel
Suatu jenis baja yang memiliki ketahanan korosi yang tinggi di atmosfer dan umumnya media korosif.
Penggunaan: Hal ini terutama digunakan untuk memproduksi suku cadang atau bagian struktural yang bekerja di berbagai media korosif dan memiliki ketahanan korosi yang tinggi. Banyak digunakan dalam minyak bumi, industri kimia, energi atom, pengembangan kelautan, pertahanan nasional dan beberapa bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir.